Welcome To My Blog

Sabtu, 14 November 2015

Kisah Pengalaman Pahit Hantu Kuntilanak

Suatu malam, hantu pocong sedang lewat di sebuah kebun yang rimbun dengan pepohonan besar dan tinggi. Kebun yang seakan tanpa pemilik karena tak terurus dan terkesan anngker itu memang menjadi tempat pertemuan para hantu, dari berbagai jenis mulai dari gondoruwo, kemamang, sundel bolong, glundungpringis, pocong, hingga kuntilanak. Tak sengaja hantu pocong melihat hantu kuntiilanak sedang duduk melamun di atas cabang bantang pohon yang rimbun. Hantu pocongpun menyapanya, tapi tak biasanya hantu kuntilanak hanya berdiam diri tanpa menyambut sapaan itu, dengan tawanya yang khas dan membuat berdiri bulukuduk manusia yang mendengarnya. Hantu pocongpun heran, lalu ia mendatangi hantu kuntilanak. Hantu Kuntilanak yang biasanya riang dan tertawa cekikikan itu memang kelihatan sedang murung.



“hai kuntilanak, tidak seperti biasanya kamu murung seperti itu, kamu menyendiri di sini, padahal kawan-kawan para hantu sudah berkumpul di pohon sana, ada apa?”, tanya hantu pocong.

“kamu tahu, besok bulan Ramadhan sudah tiba, para manusia itu berpuasa, bulan paling menyedihkan bagi para hantu sudah tiba, aku lagi bersedih hati. Apa kamu tidak sedih dengan datangnya bulan Ramadhan ini ?”, jawab hantu kuntilanak.

“kalau dibilang sedih, ya semua bangsa hantu sedih. Tapi ini kan bukan sekali ini, sudah bertahun-tahun kita lewati.  Dan ini hanya satu bulan dalam satu tahun, kan sudah biasa kita lalui”, jawab hantu pocong.

“memang hanya satu bulan, tetapi aku sangat sedih, aku tidak bisa mengganggu dan bermain dengan anak-anak kecil lagi di bulan ini.  Kamu tahu, kebahagiaanku satu-satunya di dunia ini adalah bisa menggendong anak-anak manusia itu, walalupun hany sekejap.  Sementara di bulan Ramadhan ini, sebulan penuh aku tidak akan bisa menyentuh mereka, mereka selalu dijaga. Di setiap rumah dan masjid selalu ada orang mengaji”, kata kuntilanak.

“bulan Ramadhan tahun lalu aku sangat tidak tahan untuk menggendong anak manusia, aku paksakan mengganggu dan mengambil anak manusia yang sedang sendirian di suatu kamar, ditinggal ibunya berbuka puasa di ruang makan. Aku mau ambil dan mau aku gendong anak itu, tapi anak itu tahu lalu menjerit.  Lalu ibunya datang menghampirinya, dan aku terkena hawa panas ibunya.  Tubuhku serasa terbakar, dan akupun segera pergi  sambil kesakitan”, jelas kuntilanak.

“rasa panas itu sampai hari ini masih terasa, aku sangat tidak bisa melupakannya. Aku tidak tahu, kenapa orang yang berpuasa, yang hanya tidak makan dan tidak minum seharian saja, hawanya terasa begitu panas bagiku, seakan membakar tubuhku ini?”, tutur kuntilanak.

“itu kan sudah lama diperingatkan oleh ketua kita, jangan ganggu manusia yang sedang berpuasa, kamunya saja yang nekad”, kata hantu pocong.

“aku sangat tidak tahan jika tidak menggendong anak manusia sehari saja, apalagi harus sebulan?, maka itu, bulan Ramadhan tahun lalu aku memaksakan diri untuk menggoda dan menggendong anak manusia, tapi aku gagal”, kata kuntilanak sambil terisak.

“sudahlah, jangan sedih, sementara kan kamu masih bisa menggendong tuyul atau hantu anak-anak, hanya sebulan saja kok”, hibur hantu pocong,

“kamu sembarangan, aku ini kuntilanak, kerjaanku adalah menggoda dan mengambil anak manusia, bukan menggoda tuyul atau anak hantu, sudah pergi sana”, kata kuntilanak marah sambil mengusir hantu pocong.

“kamu begitu saja marah, aku kan mau mencarikan solusi buat kamu di bulan Ramadhan nanti, kok malah marah sama aku”, kata hantu pocong.

“sok pintar kamu, kalau kamu pintar, kamu tidak jadi hantu pocong, tapi jadi manusia”, kata kuntilanak.

“ya sama juga, kalau kamu memang lebih pintar dari aku, mestinya kamu juga tidak jadi kuntilanak, tapi jadi manusia juga”, kata hantu pocong sambil pergi dari hadapan hantu kuntilanak menuju tempat pertemuan para hantu.

“hmm, benar juga apa kata si pocong itu, kalau aku pintar ya mestinya aku jadi manusia. Berarti aku juga bodoh sama seperti si pocong itu”, kata kuntilanak sambil melayang di udara, melompat dari cabang pohon yang satu ke cabang pohon yang lain menuju tempat pertemuan para hantu.
sorry guys gue masukin cerita yang engga sesuai dengan judul BLOG gue karna sekarang gua lagi sedih banget dan pengen masukin cerita tentang apa yang lagi gue rasain

CINTA SEGI TIGA
May sangat mencintai cowok bernama Rico, hingga dia rela memberikan ginjalnya pada kekasih Rico yaitu Dianita. Banyak hal menarik yang terjadi seiring perjalanan May memperjuangkan cintanya. Nah, bagaimana kisah selanjutnya. Apakah May berhasil mendapatkan cintanya Rico. Dan apa yang terjadi dengan cinta segitiga mereka selanjutnya.

cinta segitigaIni merupakan cerita yang benar-benar terjadi pada teman Saya bernama May. Dia cewek Satu sekolah dengan Saya. Kisah ini dimulai ketika kami masih kelas 2 SMA. May termasuk cewek tomboy sehingga jarang bahkan hampir tidak ada cowok yang PDKT sama dia.

Beberapa hari setelah kami masuk kelas 2, ada siswa baru cowok bernama Rico. Tidak diduga dan disangka, May jatuh cinta sama Rico. Tapi sayangnya Rico tidak begitu suka dengan May. Alasannya, Rico tidak begitu menyukai cewek tomboy dan selain itu Rico juga sudah memiliki pacar yaitu Dianita. Dianita selain cantik juga seorang foto model.

Singkat cerita, Dianita dikabarkan menjalin hubungan dengan cowok lain. Sampai akhirnya Rico merasa frustasi dan akhirnya memilih May sebagai pacar dengan tujuan sebagai pelarian saja.

Bisa dikatakan begitu, karena Rico kurang perhatian juga kasih sayang pada May meskipun perhatian dan kasih sayang May terhadap rico sangat besar dan terkesan berlebihan. Setelah beberapa saat menjalani hubungan, Terbukti bahwa Dianita tidak menjalin hubungan dengan pria lain. Itu hanya salah paham. Sehingga Rico lebih memilih kembali pada Dianita dan Meninggalkan May.

Sebagai wanita normal, tentu saja May merasakan sakit hati dengan kejadian seperti itu. Terlebih lagi dia sudah hamil karena perbuatan Rico. Hingga suatu saat Dianita sakit dan membutuhkan donor ginjal.

Tanpa diketahui oleh Rico dan Dianita, may mendonorkan ginjalnya untuk Dianita. Rico cuma tahu hal itu setelah menerima surat dari May seminggu setelah operasi. 

To: Rico yg aku cintai

Sudah 2 bulan kita bersama, aku sangat senang kau akhirnya menerimaku menjadi kekasih kamu.
Kau tau sejak kau datang ke sekolah, aku benar-benar terpesona, bukan karena ketampanan dan kekayaan kamu, tetapi hatimu yang tulus, aku terus mengejarmu untuk mendapatkan ketulusan hatimu itu,dan aku sangat senang ketika akhirnya aku mendapatkan kamu karena ketulusan kamu pada ku di saat kau pertama kali berkenalan denganku, di saat pertama kali kau bersikap padaku, itu tak pernah kudapatkan dari teman, saudara, bahkan keluargaku.


Tapi sekarang ku sadar, aku mendapatkan kamu karena kau terpaksa, karena keegoisan ku, sehingga aku tak melihat ketulusan kamu yang seperti dulu, sekarang aku benar-benar menyesal, aku ingin sekali menebus semua itu,tapi dengan cara apa?


Rico, akhirnya kau kembali pada Wanita yang kau cintai setulus hatimu, aku senang, meski hati ini sakit,tapi aku tetap akan menjadi beban di dalam hidupmu, karena aku mengandung bayi hasil darimu, bayi ini bisa menjadi perusak hubungan kamu dengan Dianita, aku tak mau, tak mau melihat ketulusan kamu hilang dari matamu, tapi sekarang aku tau caranya, Aku memang dosa jika menggugurkan bayi yang tidak berdosa ini, tapi aku tau caranya, Aku ingin menebus semuanya.

Rico aku memberikan ginjal ku pada Dianita, Aku tahu ketika dokter mengatakan itu dapat membahayakan jiwa ku, meski akhirnya aku haruz kehilangan bayi ini, tapi semoga dengan semua ini aku bisa menebusnya.
Rico pancarkan ketulusan cintamu pada Dianita, sebab ketulusan kamu sangat indah

Aku menyayangimu

From: May


Seketika itu juga menangis. Satu tahun kemudian, Terlihat seorang cowok menggendong seorang bayi lucu dan mengemaskan. Cowok itu adalah Rico. Di sampingnya ada Dianita yang bermain-main dengan bayi yang digendong Rico.

Tapi tiba-tiba Rico menoleh kebelakang dan menghampiri wanita yang duduk di kursi roda dan mencium keningnya. Di jari mereka terdapat cincin pernikahan yang sama. Wanita itu adalah May, May sebagai istri Rico karena mereka sudah menikah. Dan Dianita merelakan hal itu terjadi.

HANTU DI TOLET SEKOLAH

Gue mau cerita tentang SMA gue, gue sekolah di SMA negeri Jakarta, kata kakak kakak senior sih banyak banget hantunya di setiap tempat berbeda hantunya juga berbeda, setiap jam 6 sore pintu pintu menuju ke lantai atas digembok, SMA gue itu 3 lantai..bentuk sekolah gue itu 'U', mulai dari lantai dasar,kalo lu masuk SMA gue pasti ngelewatin lobby, nah dari lobby itu lu bisa liat lapangan di depan lobby.

Di lapangan itu berjejer 2 pohon besar yang lainnya pohon cemara, 2 pohon itu salah satunya pohon mangga..katanya penunggu pohon itu macan putih..lapangan gue itu ada 2,lapangan voli sama basket jadi luas banget..ke arah kanan dari lobby ada ruang ruang tu,kepala sekolah,dan kelas kelas ipa,nah di pojok ada 2 lab,fisika dan biologi..sebelum lab ada tangga di antara lab sama kelas ipa..disitu katanya ada kakek kakek nyapuin lantai kalo udah jam 6, nah di samping lab ada koperasi..dan disampingnya lagi ada sebuah taman buat duduk duduk.

Penunggu di taman itu pocong. Dari taman lu bisa liat lapangan dan ada tiang bendera, dulu waktu dibangun sempet ada korban, jam 6 pekerja masih ngebangun lantai 2 tiba tiba salah satu pekerja itu kepeleset atau apa jatuh dari lantai 2 itu dan palanya menghantam paku bumi dari mata kirinya sampe ke kepala ketusuk langsung meninggal di tempat, dia jadi penunggu disitu. Kalo lu naik ke lantai 2 dari arah sebelah kanan ada ruang guru sebelahnya itu kelas kelas ips..di antara kelas ada wc perempuan, wc dari lantai dasar,lantai 2 dan lantai 3 itu sejajar.

Di samping wc ada kelas itu kelas 12 IPS 3 nah kelas ini sering ditongkrongin makhluk halus, ceritanya lain kali aja yang ini. Di samping ips 3, ada ruang komputer sama gudang, dulu gudang itu ruang komputer tapi ga pernah di pake lagi karena setiap malem kalo penjaga sekolah lagi patroli, komputer komputer disitu nyala sendiri. Tapi sama aja sih udah dipindah ruang komputernya tetep aja diganggu di tempat yang baru, cerita sedikit deh..pernah ada guru yang lagi nge scan kertas kertas ujian buat dinilai, jam 6 guru gue itu belom kelar juga alhasil digedor gedor dari luar padahal ga ada orang, ini langsung dari narasumbernya loh guru itu yang cerita sendiri.

Kalo di lantai 2 itu penunggunya namanya Rina, di peraturan sekolah gue kita ga pake rok putih..jadi asal muasalnya, katanya guru guru dan senior, Rina bunuh diri karna dikata katain roknya merah (karena darah ga tau pendarahan atau apa), jadi dia pacaran, pas hamil cowo itu ga mau tanggung jawab nah akhirnya dia bunuh diri di sekolah, waktu itu jamannya Rina, sekolah gue hari senin pake rok putih, tapi sekarang udah ga lagi. Lanjut ke lantai 3, pas lu naik tangga arah sebelah kanan ada ruang bp/bk, waktu itu pak guru komputer gue foto foto di lapangan pas buka puasa bersama, ga sengaja foto pocong besar banget keambil ada di depan ruang bp/bk itu.

Kalo lu lanjut dari ruangan tadi disampingnya ada kelas kelas itu khusus kelas 10, dari kelas 10-8 sampai ke pojok kelas 10-1, diantara 10-2 sama 10-3 ada wc perempuan, wc perempuan dari lantai 3 sampai lantai 1 itu sejajar lurus, penunggunya ya Rina, yang sempet kita obrolin tadi. Jadi cerita gue berawal dari sini..waktu gue masih awal awal kelas 10, gue sama temen gue mau ke wc karena pas banget pergantian pelajaran tuh. Nah temen gue itu suka banget dengerin musik, dia minjem hp gue mau denger mp3 katanya, jadi di wc itu pas masuk di arah sebelah kanan ada 1 wc di depan wc itu ada bangku kecil nah temen gue duduk disitu menghadap pintu keluar, di depan 1 wc itu ada 2 wc arahnya menghadap pintu keluar.

Pas gue udah selesai temen gue masih asik dengerin mp3, gue bilang 'gue udahan, yuk masuk kelas', tapi temen gue bilang 'ah nanti aja, gue masih asik dengerin ini', dia duduk di bangku sambil goyangin kepalanya ke kanan ke kiri kaya boneka dakocan,haha. Ya udah gue diri lah disampingnya padahal gue udah ngerasa ga enak banget dari tadi kayak beda hawanya. Tiba tiba ada guru sejarah lewat langsung ngomel, 'hei kamu berdua ngapain kamu disitu emang pelajarannya siapa ini?', gue ama temen gue langsung gelagapan, gue bilang 'pelajaran bahasa inggris bu belom dateng kok gurunya'. Terus gue narik temen gue langsung kita berdua lari ke kelas sambil cekikikan. Eh guru itu teriak 'LOH !! yang satunya mana lagi?'. Kita berdua mikir yang satunya? Loh orang kita cuma berdua?.

Pas istirahat ribut ributlah anak anak kelas 10, jadi katanya tadi bu guru sejarah gue ngeliat ada 1 lagi berdiri di belakang temen gue yang duduk di bangku, pas kita tadi kabur, guru gue langsung meriksa dimana lagi tadi yang satunya lagi apa mungkin ngumpet di 1 wc itu, pas dibuka ga ada siapa siapa, dia teriak terus manggil anak cowo kelas 10-2 buat meriksa wc itu, tapi ga ada apa apa..berarti hantu itu Rina yang juga pake seragam SMA kayak gue. Hantu itu jadi tadi di belakang temen gue dan berdiri disamping gue, kalo inget lagi jadi merinding..

Selasa, 10 November 2015

Kisah Nyata Asal Usul Hantu Sadako di Jepang

Sadako Sasaki lahir 7 Januari 1943; hidupnya yang singkat berakhir pada 25 Oktober 1955. Ketika ia berusia dua tahun, sebuah bom atom dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima, Jepang. Sadako tinggal dekat Misasa Bridge di Hiroshima tempat bom dijatuhkan pada tanggal 6 Agustus 1945. Saat itu dia tak tahu bahwa dirinya telah menjadi korban radiasi pasca pemboman.
Sadako adalah seorang anak yang cerdas, ceria, sangat energik, mungkin istilah yang tepat adalah “pecicilan”, hingga orang tuanya selalu mengingatkan agar ia duduk manis barang sejenak. Sadako sangat suka berlari-larian. Ia sangat menikmati menjadi bagian dari “tim lari estafet” di sekolahnya. Hingga dia tak memberitahu siapapun bahwa dia mulai merasakan pusing saat berlari. Satu saat, ia terjatuh di depan para guru, hingga dipanggillah orang tuanya datang ke sekolah. Tanggal 21 Februari 1955, Sadako mulai masuk rumah sakit. Sadako didiagnosa terjangkit leukemia sebagai dampak bom atom. Ibunya menyebut sebagai “penyakit bom atom” (an atomic bomb disease).
Pada bulan November 1954, tumbuh cacar pada leher dan bagian belakang telinganya. Pada bulan Januari 1955, mulai timbul titik berwarna ungu pada kakinya. Pada tanggal 21 Februari 1955, Sadako harus dirawat di rumah sakit karena dokter mendiagnosa Sadako mengidap Leukemia dan divonis hanya dapat hidup paling lama satu tahun.
Pada tanggal 3 Agustus 1955, seorang sahabat karib Sadako yang bernama Chizuko Hamamoto datang menjenguk Sadako di rumah sakit dengan membawa kertas emas untuk membuat bangau kertas, karena berdasarkan kisah klasik Jepang, jika seseorang membuat seribu bangau kertas, maka permintaannya akan dikabulkan. Cerita yang berkembang menyebutkan bahwa Sadako hanya mampu menyelesaikan 644 bangau kertas sebelum kematiannya, dan sahabatnya meneruskan hingga 1.000 dan menguburkan semua bersama jasad Sadako. Cerita lain dari Hiroshima Peace Memorial Museum menyatakan bahwa pada akhir Agustus 1955, Sadako teleah menyelesaikan 1.000 bangau kertas dan meneruskan untuk membuat lebih banyak lagi.
Sejak saat itu Sadako mulai membuat paper crane untuk meminta kesembuhan bagi dirinya. Untaian bangau kertas digantung di atas tempat tidurnya dengan seutas benang. Meskipun Sadako punya banyak waktu di rumah sakit untuk melipat bangau, ia kehabisan kertas. Dia pun menggunakan medicine wrappings dan apa saja yang bisa ia pungut. Ia berkunjung ke kamar pasien lain untuk meminta kertas bekas bungkus bingkisan pengunjung yang datang mengunjungi pasien. Chizuko juga membawakan kertas untuknya. Sadako berkeinginan melipat 1000 bangau, tetapi sayang, ia hanya sanggup melipat 644 sebelum ajal menjemputnya.
Kondisi Sadako memburuk secara drastis, membuat kedua orang tua dan saudara-saudaranya sedih melihatnya sekarat. Ibunya membuatkan sebuah kimono bercorak bunga sakura supaya dapat dipakainya sebelum ia meninggal. Saat itu Sadako merasa kondisinya membaik sehingga ia dibolehkan pulang selama beberapa hari. Sadako berteman dengan seorang anak laki-laki bernama Kenji, seorang anak yatim, yang juga menderita leukemia tetapi sudah dalam stadium lanjut. Kenji sudah terkena dampak radiasi sejak ia dalam kandungan ibunya. Sadako mencoba memberi Kenji harapan dengan kisah bangau emas (The golden crane story), tetapi Kenji sadar akan kenyataan bahwa waktunya sudah dekat. Ibunya sudah lebih dulu meninggal, dan ia sudah belajar bagaimana cara membaca diagram darahnya (blood charts) dan sudah tahu bahwa ia sudah dalam kondisi sekarat. Saat di rumah Saat di rumah sakit, Sadako menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri kematian Kenji, dan dia sangat terpukul. Sadako tahu bahwa gilirannya pun akan segera tiba.
Setelah keluarganya memaksanya untuk makan sesuatu, Sadako meminta teh hijau dan berkomentar “It’s good.” Kalimat itu adalah kalimat terakhirnya. Dikelilingi oleh keluarganya, Sadako meninggal dunia pada tanggal 25 Oktober 1955 pada usia 12 tahun. Teman-temannya menyelesaikan pembuatan bangau kertas sisanya hingga genap terkumpul 1000 bangau dan menguburkannya bersama jasad Sadako.
Sepeninggal Sadako, teman-temannya menerbitkan suatu koleksi surat-surat untuk menggalang dana yang akan digunakan untuk membangun sebuah monumen peringatan bagi Sadako dan semua anak yang meninggal akibat efek bom atom. Pada tahun 1958 sebuah patung Sadako memegang bangau emas berdiri di Hiroshima Peace Memorial Park, bangsa Jepang menyebutnya dengan nama Genbaku Dome. Di kaki patung terdapat sebuah prasasti bertuliskan:
“This is our cry. This is our prayer. Peace on Earth.”
(“Inilah jeritan kami. Inilah Doa kami. Damai lah di bumi”).
Di Seattle Peace Park juga terdapat patung Sadako. Sadako telah menjadi simbol dampak perang nuklir, mengingatkan betapa berbahayanya perang nuklir. Sadako juga menjadi pahlawan untuk gadis-gadis di Jepang. Kisah hidupnya diceritakan di sekolah-sekolah Jepang saat memperingati pemboman Hiroshima. Sebagai dedikasi untuknya, penduduk Jepang merayakan 6 Agustus sebagai National Peace Day.
Kisah Sadako menjadi terkenal pula di kalangan murid sekolah di luar Jepang karena ditulis menjadi sebuah novel. The Day of the Bomb ditulis seorang penulis berkebangsaan Austria Karl Bruckner. Sadako and the Thousand Paper Cranes pertama kali diterbitkan pada tahun 1977 ditulis oleh Eleanor Coerr. Robert Jungk juga menulis Children of the Ashes, di dalamnya ditulis pula kisah Sadako. Setiap tahun, ribuan paper crane dikirim oleh anak-anak dan orang dewasa dari seluruh penjuru dunia ke Hiroshima Peace Memorial Park. Burung bangau merupakan simbol harapan untuk masa depan yang lebih baik yaitu perdamaian tanpa penderitaan.
Kisah Sadako dapat menjadi pengingat bagi kita apa yang terjadi akibat perang terlebih jika suatu negara memilih untuk menggunakan senjata nuklir.
Burung bangau di Jepang merupakan salah satu mahluk mistis atau suci (selain naga dan kura-kura) yang dipercaya dapat
hidup ribuan tahun. Thousand Origami Cranes (千羽鶴, Senbazuru) yaitu sebuah untaian seribu origami bangau kertas yang disatukan dengan benang. Ada sebuah legenda kuno Jepang yang konon menjanjikan bahwa siapapun yang dapat melipat seribu bangau origami akan dihadiahi “WISH” oleh sang bangau, seperti umur panjang, sembuh dari sakit.
Maka Senbazuru menjadi wedding gift yang populer untuk keluarga dan teman spesial. Si pemberi berharap pengantin mendapat seribu tahun kebahagiaan dan kesejahteraan. Dapat juga sebagai kado untuk bayi yang baru lahir agar berumur panjang dan mendapat keberuntungan. Menggantung Senbazuru di rumah dianggap membawa keberuntungan. Ada pula yang menggunakan sebagai matchmaking charm untuk gadis-gadis Jepang saat berusia 16 tahun. Sang gadis akan membuat 1000 bangau untuk diberikan kepada sang jaka yang dikaguminya.
Itulah asal usul hantu sadako di jepang atau sejarah hantu jepang sadako yang merupakan kisah nyata. Semoga kisah cerita hantu yang Dunia Baca dot Com share ini dapat menambah pengetahuan para pembaca semua.
- See more at: http://duniabaca.com/kisah-nyata-hantu-jepang-sadako.html#sthash.YdiTN7qh.dpuf

Minggu, 08 November 2015

Hantu Mahasiswi Surabaya

Ada sebuah urban legend yang konon berdasarkan kisah yata yang pernah terjadi di salah satu universitas di Surabaya Kabarnya, di sebuah lift yang ada dalam bangunan kampusnya, dihantui oleh sesosok hantu gadis yang pernah menjadi mahasiswi di sana.
Hantu mahasiswi di salah satu kampus di Surabaya ini cukup terkenal dan masih sering diceritakan dari mahasiswa senior ke juniornya. Menurut cerita, hantu mahasiswi ini selalu menghantui orang-orang yang naik hingga ke lantai tiga menggunakan lift yang ada di dalam gedung kampusnya. Walaupun begitu, penampakannya juga kerap muncul di berbagai ruangan dan kelas.
Suatu waktu, saat sesi terakhir mata kuliah, ada seorang mahasiswa yang hendak naik kembali ke lantai 3 gedung kampus tempatnya belajar sebelumnya. Saat itu dia ingin mengambil barangnya yang tertinggal, tetapi karena saat itu orang-orang sudah pulang, maka dia terpaksa naik sendiri ke lantai tersebut. Karena sudah hampir malam dan ingin cepat tiba di atas, mahasiswa itu memutuskan untuk menggunakan lift ke lantai 3. Saat berada di dalam lift, perasaan mahasiswa itu memang sudah tidak enak ketika lift di lantai 2. Karena lift tersebut terbuka dengan sendirinya — seolah ada yang memencet tombol lantai 2 — dan tidak seorang pun masuk ke dalam lift yang ditumpanginya. Tidak melakukan apa-apa, lift itu kembali tertutup dan melanjutkan naik ke lantai 3.
Saat tiba di lantai 3 tersebut, pintu lift kemudian terbuka. Suasana sudah remang-remang di atas sana, langit sudah mulai gelap seiring matahari tenggelam, lampu-lampu di koridor kosong juga tidak satu pun menyala. Walaupun enggan keluar dari sana, mahasiswa itu tetap memberanikan dirinya mengambil langkah keluar. Baru hendak melangkah, dengan cahaya seadanya yang ada di sana, dia melihat sesuatu dari kejauhan di koridor yang ada di depannya. Tampak sesosok gadis tengah berdiri di sana. Kian lama menatapnya, gadis itu kian mendekat. Bulu kuduknya berdiri, dia merasa ketakutan. Tak lama setelah itu, tak sengaja cahaya dari jendela menerpa wajah sang gadis. Tampaklah sosok mengerikan dengan wajah yang pucat pasi, dengan tubuh yang terluka, berdarah membasahi pakaian putihnya yang lusuh. Tidak butuh banyak waktu hingga akhirnya mahasiswa itu memutuskan untuk menutup pintu lift itu segera dan turun secepatnya ke lantai dasar.
Keesokan harinya ketika menceritakan pengalaman tersebut kepada temannya, akhirnya dia tabu bahwa sosok hantu gadis itu merupakan hantu yang biasa menghantui kampus tersebut. Tidak hanya di lift, hantu gadis yang dulunya merupakan mahasiswi di universitas tersebut biasa menampakkan dirinya di kamar-kamar kecil, perpustakaan, atau di berbagai tempat di dalam kampus tersebut.
Urban legend hantu mahasiswi ini sangat terkenal di kampus tersebut. Namun, tidak ada seorang pun yang mengenal atau mengetahui pasti siapa hantu gadis itu dan mengapa dia menghantui beberapa ruangan di kampusnya. Dari cerita-cerita yang ada, legenda ini berawal ketika ada seorang mahasiswi yang meninggal di sebuah ruangan di kampus tersebut.
Menurut cerita, ada seorang gadis yang pernah menjadi mahasiswi di universitas tersebut. Gadis ini kemudian memiliki hubungan asmara dengan seorang laki-laki yang merupakan mahasiswa di kampus yang sama. Namun suatu kali, mereka akhirnya terlibat pertengkaran, entah karena urusan asmara atau hal lainnya. Merasa tidak senang dengan sang gadis, laki‑ laki itu lantas membayar seorang petugas kebersihan
untuk menghabisi nyawa kekasihnya sendiri.
Beberapahari setelahitu, tubuh sang gadis ditemukan tak bernyawa di salah satu sudut di gedung kampus, yang biasa disebut Gedung P. Wajahnya berlumuran darah dan tubuhnya menderita luka tusukan yang bertubi-tubi, membuat genangan darah di sekelilingnya.
Sejak kematiannya, beberapa orang mengaku melihat penampakan hantu gadis tersebut ketika naik di sebuah lift yang ada di salah satu gedung kampus. Sebagian mengaku melihatnya di ruang kelas, atau di koridor yang kosong. Beberapa mahasiswa mengaku melihat penampakannya di toilet wanita. Sosoknya sangat menyeramkan — penuh darah, dengan wajah sedih danpucat. Suara-suara anehjuga kerap terdengar di saat mata kuliah telah usai. Derap langkah terburu-buru tetapi tidak seorang pun yang tampak, erangan kesakitan dan jeritan minta tolong di sudut ruangan tempat gadis itu ditemukan tak bernyawa, selalu berhasil membuat orang-orang yang mendengarnya bergidik.

Minggu, 01 November 2015

SADIS STORY
Dalam kasus pembunuhan pun yakuza tidak tanggung-tanggung melakukannya, baik direncanakan maupun tidak direncanakan kepada seseorang dan tidak meninggalkan jejak.
Sebuah majalah Jepang Nikkan Spa, menuliskan kesaksian anggota yakuza tanpa nama, mengenai proses pembuangan dan pengolahan mayat yang dibunuh yakuza tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.
Dimulai dengan kasus pembunuhan banyak orang (satu keluarga besar) di perfektur Hyogo. Mayat-mayat akhirnya ditemukan terpencar dan dimasukkan ke drum ditanam di bawah tanah di kota Amagasaki.
Cara pembuangan tersebut dicurigai polisi dilakukan oleh kalangan yakuza. Kenyataan yang ada, tersangka utama yang tertangkap, Miyoko Sumida (64) akhirnya bunuh diri di penjara bulan Desember 2012. Kasus ini praktis berhenti karena pelaku utama meninggal dunia.
Namun pihak polisi dan beberapa orang masih belum puas, apakah benar dilakukan wanita tersebut melakukannya seorang diri?Karena itu wartawan Spa mewawancarai ahli pembuangan mayat dari organisasi yakuza di Jepang.
“Kita tidak membuang mayat ke dalam drum, atau membungkus mayat tersebut. Itu sih kerja para amatir bukan dari kalangan yakuza,” kata anggota yakuza yang tak diungkap identitasnya. Meskipun ditanam ke dalam beton konkrit, mayat tersebut dapat diteliti lebih lanjut dan dapat dideteksi DNA serta data diri manusianya, tambah anggota yakuza itu lagi.
“Menggali kubur dan menanam mayat itu jelas kerja amatiran bukan oleh yakuza.” Gas yang terbentuk dari tubuh mayat yang ditanam pada beton konkrit akan merembes bocor ke luar gas yang sangat bau tersebut dan akan terdeteksi serta ketahuan identitas mayat serta cara pembunuhan pada akhirnya. Lalu bagaiaman cara yakuza “mengolah” mayat tanpa meninggalkan jejak?
Yakuza mempunyai cara tersendiri. Mayat dimasukkan ke dalam olahan aspal cair yang digodok dalam kondisi panas 3.000 derajat celcius di campur coal tar dan pasir tanah, Diaduk semua jadi satu sehingga semua mencair tak ada lagi bentuk aneh seperti tulang. Lalu aspal cair dipakai untuk pekerjaan pembangunan jalan raya.
“Dengan cara demikian habislah semua identitas manusia, DNA pun tidak akan bisa terdeteksi lagi.”
MENARA SAIDAH
Menara Saidah yang bertempat di Cawang atau tepatnya di jalur MT Haryono, Jakarta Timur adalah bangunan untuk perkantoran dengan bergaya jaman Romawi kuno yang mempunyai 28 lantai.
Menara Saidah ini pernah jadikan perkantoran, akhirnya ditutup pada tahun 2007 hingga kini tak dipakai lagi. Beredar kabar bahwa gedung ini mempunyai banyak cerita mistis. Berikut ini ada lima misteri sekitar menara Saidah, Anda boleh percaya atau tidak.
1. Bangunan miring
Beredar kabar tentang menara Saidah ditutup pada 2007 karena konstruksi bangunan tersebut yang buruk hingga bangunannya miring serta dapat beresiko untuk beberapa karyawan yang menggunakan bangunan tersebut. Tetapi, berita tersebut buru-buru ditambik oleh pihak manajemen menara Saidah.
2. Lift gedung
Tersiar berita lainnya yang bersumber dari bekas penyewa kantor yang menyatakan lift gedung yang jalan lambat sekali. Karena lambatnya lift tersebut, kegiatan serta mobilitas beberapa karyawan jadi terganggu.
Lift tersebut kerapkali diperbaiki dikarenakan jalannya yang lambat. Menurut sudut pandang paranormal menyebutkan bahwa didalam lift tersebut banyak makhluk halus yang menunggui hingga mengakibatkan lift jadi berat.
3. Lantai 14
beredar cerita menyeramkan lainnya tentang lantai 14 menara Saidah tersebut. Konon, suatu malam ada seorang wanita yang mau menjemput saudaranya di lantai 14. Trus seorang satpam mengantarkan wanita tersebut menggunakan lift. Saat hingga di lantai 14, wanita yang diantarkan satpam tersebut mendadak menghilang.
Satpam yang ada di lantai 14 tersebut juga mendengar nada ketikan dari di antara meja kerja. Tetapi, saat di lihat-lihat, tak ada satu orang pun yang bekerja saat malam itu. Satpam yang panik, lansung lari melalui tangga darurat dan selanjutnya ia pingsan sesudah lihat sosok makhluk halus di tangga darudat tersebut.
4. Wanita pakaian merah
Menurut cerita wrgra disekitar menara saidah, mereka kerap mengadukan pada satpam tentang ada penampakan hantu wanita berbaju merah yang duduk di tembok parkiran.
Bahkan ada juga yang melihat lampu ruangan di di antara lantai gedung yang tidak terpakai tersebut menyala disaat malam hari serta layaknya tampak orang-orang yang lalu-lalang dari ruangan tersebut.
5. Bekas kuburan
Cerita misteri lainnya yang datang dari warga sekitar menara Saidah yang mengatakan bangunan menara Saidah tersebut berdiri di bekas areal pemakaman hingga banyak kejadian mistis di gedung tersebut.
Menurut paranormal, bahwa di tiap-tiap lantai gedung tersebut dihuni oleh tipe makhluk halus yang bermacam-macam serta memiliki ukuran yang besar.
Tak hanya karena masalah mistis dari gedung tersebut, kabar lainnya konstruksi gedung tersebut juga rendah sehingga para penyewa kantor pergi satu-persatu berpergian. Karena konstruksi menara Saidah yang memiliki masalah, maka gedung tersebut selanjutnya dikosongkan dan diperkirakan akan dirobohkan.
ANNABELLE

Kengerian Annabelle berawal dari anak perempuan bernama Donna pada tahun 1970. Gadis manis tersebut menerima hadiah boneka secondhand jenis Raggedy-Anne dari ibunya. Dengan gembira, Donna membawa Annabelle ke tempat dia tinggal saat kuliah. Awalnya, Dona dan teman sekamarnya Angie tidak merasa ada yang aneh dengan boneka tersebut. Sampai tiba-tiba Annabelle mulai bergeser sedikit demi sedikit. Keduanya berpikir perubahan kecil tersebut mungkin karena sentuhan tak disengaja. Namun setelah beberapa pekan, boneka tersebut semakin berubah posisi.
Puncaknya terjadi ketika Donna dan Angie menemukan Annabelle berpindah dari tempat tidur ke sofa ketika mereka kembali dari berpergian. Lou, teman mereka berdua tidak menyukai boneka tersebut. Menurutnya, ada sesuatu yang aneh dan berbau mistis dalam Annabelle. Namun, Dona dan Angie masih berpikir logis. Perkiraan Lou ternyata bukti. Kedua teman sekamar itu mulai menemukan secarik kertas perkamen di beberapa bagian rumah. Dalam kertas itu, terdapat pesan “tolong kami” dan “tolong Lou”. Ini membuat keduanya merinding karena tak satu pun dari mereka memiliki kertas perkamen.
Keanehan pun terus terjadi. Donna sempat menemukan Annabelle berbalut darah di tempat tidurnya. Darah tersebut seperti berasal dari boneka setan itu. Karena tidak tahan dengan gangguan yang terjaidi, Donna mengizinkan arwah penasaran tersebut untuk tinggal bersamanya. Ternyata hantu itu adalah Annabelle Higgins, gadis berusia 7 tahun yang dibunuh. Arwah tersebut ingin tinggal bersama mereka berdua karena merasa aman.
Kebaikan hati Dona dan Angie justru membawa bencana. Annabelle mulai menyakiti Lou karena tak menyukainya. Tiba-tiba Lou mendapat luka cakaran dan memimpikannya. Akhirnya, mereka memanggil Pendeta Episcopalian, Ed dan Lorraine Warren. Kedua pendeta tersebut segera membawa Annabelle dan mengurungnya di lemari kaca. Ini untuk mencegah boneka setan itu bergerak. Bahkan, di depan lemari kacanya ada peringatan, “Jangan dibuka!”.

Minggu, 25 Oktober 2015

NEXT STORY

Hari ini aku mengundang temanku, A, untuk bermain game di rumah. A dan aku bermain game hingga larut malam. Akhirnya kami lelah dan memutuskan menonton televisi. Malam itu sangat membosankan karena semua acara prime time sudah habis dan yang tertinggal hanyalah acara berita. Namun ada satu berita yang menarik perhatianku,
“Pagi ini di Chiyoda terjadi sebuah kasus pembunuhan misterius. Korbannya adalah seorang guru karate dan tubuhnya ditemukan terpotong-potong. Perlu diingat bahwa senjata pembunuhnya belum ditemukan jadi sangat sulit bagi polisi untuk melacak pelaku sebenarnya ..”
“Wah seram sekali. Bukankah tempat tinggalmu di Chiyoda? Berhati-hatilah!” kataku pada A.
A hanya tertawa, “Hahaha, menakutkan sekali, ada pembunuh berantai berkeliaran ...”
“Aku serius. Mungkin ia mengincar jago bela diri. Bukankah kau juga ahli judo?”
“Ya...ya...ya...justru karena aku ahli judo, aku bisa membela diri kalau bertemu dengannya. Eh, hari sudah malam, aku pulang saja.”
“Hei, menginap saja di sini! Bahaya kalau kau pulang malam-malam!”
“Hahaha....aku sama sekali tak takut dengan pembunuh yang berkeliaran membawa pisau dapur. Bye!”
Aku mengantar A ke pintu dan begitu ia pulang, aku gemetar ketakutan.
-devira
FIRST STORY 

Suatu hari seorang calon guru melakukan magang di sebuah SD di Jepang. Ini adalah kali pertamanya mengajar, sehingga ia merasa sangat gugup. Untunglah murid2nya sangat ramah dan dengan waktu cepat ia sudah merasa dekat dengan murid2nya.
Namun beberapa hari sebelum masa magangnya berakhir, salah seorang anak perempuan di kelasnya meninggal bersama kakak laki2nya. Mereka sedang tertidur di lantai dua saat api menelan rumah mereka. Hanya kedua orang tuanya dan adik mereka yang masih bayi yang tidur di lantai satu mereka menyelamatkan diri.